MUSHOLLA AL-IKHLAS

Jl palem1 perum BCL Ds Waluya Cikarang utara

Latest Post

Memperingati maulid atau kelahiran Nabi SAW adalah satu hal yang biasa yang sering di lakukan setiap tahun di bulan Rabiulawal terutamanya oleh para kalangan Nahdliyin. Seperti yang dilakukan pada malam Kamis kemaren di Jl.Flamboyan 6 Perum BCL  juga melakukan peringatan terhadap kelahiran Kanjeng Nabi.

Ialah Ust. Siswanto selaku pengasuh Tempat Pengajian Quran (TPQ) Al Muawanah mengundang KH. Ismet Hamzah (Sekretaris MWC NU Cikarang Utara) sebagai penceramah dalam acara tersebut, dalam mauidzoh hasanah nya sang ustadz menjelaskan tentang perihal peringatan Maulid Nabi SAW ini telah di jelaskan di abad ke-2 oleh imamu Muhammad ibnu idris assyafi'I rohimahullah:

Man jama'a limaulidinnabiyyi shollallahu 'alaihi wa sallama ikhwaanan wahayya atho'aaman wa akhla makaanan wa 'amila ihsaanan washooro sababan liqirooatihi ba'atsahullahu yauma liqiyaamati ma'asshiddiiqiina wassyuhaadaai wasshoolihiina wayakuunu fiijannatinna'iim"

======Imam Syafi'I rohimahullah berkata:Barang siapa yg mengundang saudara2nya untuk mengadakan Maulid NABI MUHAMMAD SAW,menyuguhkan makan dan menyediakan tempat untuk mereka dgn ikhlas.Dan disitu dilaksanakan amalan/bacaan2 untuk mengagungkan Nabi MUHAMMAD SAW,maka orang tersebut kelak di hr kiamat akan dikumpulkan oleh ALLAH SWT beserta para SHIDDIQIIN, SYUHADA dan SHOLIHIIN,dan akan dimasukkan kesyurga yg dipenuhi dgn segala kenikmatan yg abadi"

Dalam ceramahnya sang ustadz juga berinteraksi dengan para hadirin terutama anak-anak santri TPQ Al Muawanah dengan memberikan pertanyaan seputar Kisah kelahiran Nabi SAW, dan memberikan hadiah berupa uang untuk santri yang dengan benar menjawab pertanyaan beliau. Sungguh ini adalah metode dakwah yang dapat menggugah untuk lebih mengetahui lagi akan kisah Nabi SAW yang setiap harinya hampir terkikis oleh permainan modern (game yang notabene adalah bukan produk Islam).

Beliau juga memberikan tips untuk para orang tua yang kebetulan anak2nya suka sekali bermain gadget yaitu dengan cara anak di arahkan untuk melihat atau menonton kisah- kisah Nabi dan anak harus dapat menceritakannya kembali kepada orang tuanya, dan tentunya orang tua harus memberi imbalan agar anak lebih semangat lagi dalam hal yang positif seperti ini di banding dengan bermain game yang tidak ada manfaatnya.

Dalam kesempatan ini hadir pula Ketua RW008 Desa Waluya yaitu Bpk. Heri yang memilih mengutamakan menghadiri Acara Maulidan di bandingkan dengan undangan Rapat di Balai Desa. Dalam sambutannya beliau menjelaskan sebagai muslimin kita semua harus cinta terhadap Nabi SAW sehingga tercipta Rahmatan Lilalamin dan beliau juga siap mendukung dan menjelaskan kepada pihak-pihak yang notabene anti dan belum mengetahui sepenuhnya tentang acara peringatan Maulid Nabi SAW.

Acara yang di awali dengan pembacaan qalam Illahi oleh ananda Chiko dan Ananda Rasya yang merupakan santri dan santriwati dari TPQ Al Muawanah ini dilanjutkan dengan pembacaan Rawi Maulid Barjanzi dan diiringi oleh tim hadroh dari Al-Ikhlas Pimpinan Ust. Aan Wahyudi dan Pengasuh Ust. M Shohib Arrida selaku ketua tanfidziyah PRINU Perum BCL.

 Assalamualaikum wr wb

Para pembaca yang budiman, sudah menjadi suatu keharusan untuk kita semua selaku umat Nabi Muhammad SAW gembira dengan kelahiran Nabi Junjunan alam.

Sudah menjadi satu tradisi di mushola Alikhlas selalu memperingati hari kelahiran Nabi dengan mengadakan pembacaan rawi Barjanzi setiap ba'da magrib di mulai dari tanggal 1 sampai 12 Robi'ulawal.

Ada satu yang beda dari acara yang tiap tahun di adakan ini, dalam menyambut kegembiraan malam kelahiran Nabi SAW, panitia membuat satu surprise atau kejutan untuk anak-anak penerus generasi Alikhlas dengan membagikan uang yang telah di hias seperti bendera. Hal ini tak lain tujuannya agar anak-anak penerus generasi di Alikhlas lebih antusias lagi terhadap peringatan Maulid Nabi.

Pada dasarnya gembiranya atas kelahiran Nabi telah di riwatkan pada kisah Abu Lahab Dalam kitab al-Mawahib al-Laduniyah bi al-Manhi al-Muhammadiyah, Imam al-Zarqani menuliskan,

وَقَدْ رُوِيَ أَنَّ أَبَا لَهَبٍ رُؤِيَ بَعْدَ مَوْتِهِ فِي النَّوْمِ ، فَقِيْلَ لَهُ : مَا حَالُكَ ، فَقَالَ فِي النَّارِ ، إِلَّا أَنَّهُ يُخَفَّفُ عَنِّيْ كُلَّ لَيْلَةِ اثْنَيْنِ وَأَمُصُّ مِنْ بَيْنَ أَصْبُعِيْ مَاءً بِقَدْرِ هَذَا – وَأَشَارَ إِلَى نُقْرَةِ إِبْهَامِهِ – وَأَنَّ ذَلِكَ بِإِعْتَاقِيْ لِثُوَيْبَةَ عِنْدَمَا بَشَّرَتْنِيْ بِوِلَادَةِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَبِإِرْضَاعِهَا لَه

“Abu Lahab diperlihatkan di dalam mimpi setelah ia mati, ditanyakan kepadanya, “Bagaimana keadaanmu?” Ia menjawab, “Di dalam neraka, hanya saja azabku diringankan setiap malam Senin. Aku menghisap air di antara jari jemariku sekadar ini – ia menunjuk ujung ibu jarinya-. Itu aku dapatkan karena aku memerdekakan Tsuwaibah ketika ia memberikan kabar gembira kepadaku tentang kelahiran Muhammad dan ia menyusukan Muhammad”.

Demikian semoga kegembiraan dalam menyambut hari kelahiran Nabi ini di jadikan sebagai bentuk cinta kepada Nabi dan dijadikan jembatan untuk kita semua dalam memperoleh syafaatnya.


wallohu 'alam bisowab



 Teks Solawat Subhana Man Dzikruhu

سُبْحَانَ مَنْ ذِكْرُهُ

Subhana man dzikruhu

سُبْحَانَ مَنْ ذِكْرُهُ عِزٌّ لِذَاكِرِهِ  ٭ فَهُوَ الْجَلِيْسُ لَهُ اللّٰهُ اللّٰهُ

Subhana man dzikruhu izzul lidzaakirihi * fahuwal jaliisu lahu Allahu Allahu

إِذَاجْتَمَعْنَا فَذِكْرُ اللّٰهِ بَهْجَتُنَا ٭ وَأُنْسُنَا اَيْنَمَا كُنَّا فِی ذِكْرَهِ

Idza jtama'na fadzikrullahi bahjatuna * wa unsuna ainama kunna fi dzikrihi

ُمَجَالِسُ ذِكْرٍ رَوْضَةُ الْجِنَانِ فَمَنْ ٭ يَخْلُدْ فِيْهَا رَاتِعًافَا لْخُلْدُ مَأْوَاهُ

Majaalisu dzikrir raudhatul jinaani famay * Yakhlud fiiha raati'an fal khuldu ma'waahu

نَحْنُ الْعَبِيْدُ لَهُ فِي ذِكْرِهِ شَرَفٌ ٭ لَنَا وَ فَخْرٌ وَ فَخْرُالْعَبْدِ مَوْلاَهُ

Nahnul 'abiidu lahu fi dzikrihi syarafun * Lana wa fakhrun wa fakhrul 'abdi maulaahu

أَهْلُ الْوَفَاهُمْ لِمَنْ وَفَاهُمْ ٭ إِنْ رُمْتَ تَحْيَا فَاقْصِدْ حِمَاهُم

Ahlul wafaahum limaw wafaahum * Ir rumta tahya faqshid himaahum

ْلِحَيِّهِمْ رُوْح قُدُّوْسُ سُبُّوْح ٭ حِمَاهُمْ مَفْتُوْح لِمَنْ أَتَاهُم 

Lihayyihim ruh quddusun subbuh * himaahum maftuh liman ataahum

ْكُلُّ الْبَرَايَا لَهُمْ رَعَايَا ٭ بَحْرَ الْعَطَايَا لِمَنْ أَتَاهُم

Kullul baraya lahum ra'aaya * bahral 'athaya liman ataahum

ْصَلِّ وَسَلِّمْ رَبِّ وَأَنْعِمْ ٭ وَجُدْ وَأَكْرِمْ لِمُصْطَفَى هُم

Sholli wa sallim rabbi wa an'im * wa jud wa akrim limusthofahum


Sholawat Nahdliyyah




Lirik Dalam Tulisan Arab
Allahumma shalli ‘alaa sayyidina Muhammad
Shalaatan turaghghibu wa tunasyithu
Wa tuhammisu biha al-jihaad li ihyaa-i
Wa i’laa-i diinil islaam (2X)
Wa idzhaari sya’aairihi ‘laa thariqati
Jam’iyyah nahdlatil ‘ulamaa’ (2X)
Wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa sallim. (2X)
Allah Allah Allah Allah.
Tsabbit wanshur ahla jam’iyyah,
Jam’iyyah Nahdlatil Ulama
Li i’laa-i kalimatillah (2X)
Artinya
“Ya Allah, limpahkan shalawat kepada junjungan kami, Nabi Muhammad”
Yang dengan [berkah bacaan shalawat ini], jadikanlah kami senang, rajin, dan semangat dalam berjuang menghidupkan
”Dan meninggikan agama Islam serta menampakkan syi’ar-syi’arnya menurut cara Jam’iyyah Nahdlatul Ulama”.
” Juga kepada keluarga beliau dan sahabatnya, berikanlah keselamatan”.
“Ya Allah, teguhkanlah pendirian dan berikanlah kemenangan bagi warga Jam’iyyah Nahdlatul Ulama”.
”Untuk meninggikan Kalimatillah (agama Islam dan seluruh ajarannya)“.
Pengarang Shalawat Nahdliyah adalah KH Hasan Abdul Wafi. Beliau merupakan salah seorang sosok ulama yang sangat mencintai NU. Shalawat Nahdliyyah ini disusun olehnya berkat kecintaannya kepada NU.


Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

mussholla al-ikhlas. Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget